Senin, 26 Maret 2018

Cara Perawatan Lapangan Futsal



Cara Perawatan Lapangan Futsal


Cara perawatan lapangan futsal sangat berbeda dengan cara perawatan lapangan sepakbola biasa. Perbedaannya dapat dilihat dari jenis rumput, lapangan sepakbola biasa atau out door adalah jenis rumput hidup yang sehari-harinya harus disiram untuk mendapatkan hasil yang sempurna, sedangkan pada rumput futsal jauh berbeda. Rumput futsal sangat anti dengan air, karena dapat mempercepat kerusakan pada rumput.

Cara – cara yang bisa dilakukan untuk merawat lapangan futsal adalah:
1. Mengecek rumput setiap minggu.Biasanya tempat yang sering lepas adalah sisi-sisi pada garis lapangan. Itu disebabkan banyak hal, bisa saja terjadi karena kelalaian pemasang lapangan pada saat memasang, bisa juga karena gesekan dari sepatu pemain dan bisa juga dari keringat pemain yg jatuh sehingga menyebabkan lem lepas.
2. Mengecek jaring setiap minggu.
Biasanya pemain suka menyandarkan tubuhnya pada jaring-jaring disisi lapangan, ada kemungkinan karena terdorong dan juga ada juga karena unsur kesengajaan karena kecapaian.
Antisipasi yang bisa dilakukan adalah :
1. Menyemprot rumput agar tahan lebih lama (bahannya dapat dicari di google)
2. Membuat himbauan kepada pemain
Contohnya :

– Dilarang meludah dilapangan (disamping merusak lapangan dapatjuga mencemari lingkungan).- Wajib memakai sepatu karet/futsal (efek yang ditimbulkan jika tidak memakai sepatu adalah cidera dan keringat langsung jatuh kerumput.- Dilarang menyenderkan badan dijaring (karena dapat menyebabkan jaring kendur bahkan bisa menyebabkan jaring putus apabila kapasitas melebihi ketahanan jaring tersebut).- Dilarang tidak mengenakan pakaian(baju) pada saat sedang bermain (sumber keringat terbanyak adalah dari badan kita,dan apabila seseorang tidak memakai baju pada saat bermain kemungkinan besar keringat akan jatuh dilapangan).
3. Memperbaiki sendiri rumput yang lepas dengan cara mengelem rumput yang lepas , lem alteco bisa dipakai untuk pilihan sementara, sedangkan untuk seterusnya silahkan tanya ke pemborong lapangan tersebut, lem apa yg digunakan.klik disini :

Lapangan permainan
1. Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m
2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos
4. Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
Bola
1. Ukuran: #4
2. Keliling: 62-64 cm
3. Berat: 390-430 gram
4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya)
Jumlah pemain
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
4. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
5. Metode pergantian: “pergantian melayang” (semua pemain kecuali penjaga gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)
Perlengkapan pemain:
Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas kaki bersolkan karet
Lama permainan
1. Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola berhenti dimainkan. Waktu dapat diperpanjang untuk tendangan penalti.
2. Time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu tambahan
3. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit